Untuk Pewarta dan Pro-Diakon Awam
Oleh: FX Bambang Kussriyanto
Pengantar
Injil Markus adalah yang paling pendek di antara injil-injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini oleh para ahli dipandang sebagai injil yang pertama ditulis. Injil Markus menceritakan pelayanan Yesus secara lebih rinci dibandingkan Matius atau Lukas (misalnya, kisah mukjizat dalam Mrk 5:1–20 atau Mrk 9: 14–29). Injil ini menceritakan tindakan Yesus dengan gaya bahasa yang gamblang; rentetan peristiwa yang satu langsung diikuti peristiwa yang lain. Namun rentetan peristiwa itu berusaha mengungkapkan rahasia Yesus sebagai Kristus secara berangsur-angsur dengan puncaknya pada pengakuan Petrus, “Engkaulah Mesias” (Mrk 8:29). Dalam rangkaian narasi yang penuh tegangan, Markus menekankan pesan pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah yang kini memasuki kehidupan manusia sebagai kabar baik (Mrk 1:14-15), dan pribadi Yesus sendiri sebagai Injil Allah (Mrk 1:1; 8:35; 10:29). Yesus adalah Anak yang diutus Allah untuk menyelamatkan umat manusia dengan melayani dan mengorbankan nyawaNya (Mrk 10:45).
Kerangka Injil Markus sebagian bersifat geografis: dari Galilea (Mrk 1:14–9:49), melalui daerah “di seberang sungai Yordan” (Mrk 10:1) dan kemudian melalui Yerikho (Mrk 10:46–52), ke Yerusalem (Mrk 11:1–16:8). Jarang sekali Yesus masuk ke wilayah non-Yahudi (Mrk 5:1-20; 7:24-37), namun mereka yang mengakui Dia di sana dan nanti perwira Romawi yang mengakui Yesus di kayu salib (Mrk 15:39) menandakan perluasan Injil ke wilayah-wilayah non-Yahudi. Dunia di luar Palestina.
Injil Markus justru lebih berorientasi pada kristologi, pengertian tentang Kristus. Yesus adalah Anak Allah (Mrk 1:11; 9:7; 15:39; lih. Mrk 1:1; 14:61). Dialah Mesias, raja keturunan Daud yang diurapi (Mrk 12:35; 15:32), dalam bahasa Yunani, Christos, yang pada saat Markus menulis, sudah menjadi nama asli (Mrk 1:1; 9 :41). Yesus juga disebut Anak Manusia, istilah yang digunakan dalam Markus bukan hanya sekedar pengganti “Aku” atau kemanusiaan secara umum (lih. Mrk 2:10, 27-28; 14:21) atau merujuk pada tokoh yang perkasa. Dia akan datang (Mrk 13:26; 14:62), tetapi berhubungan dengan jalan penderitaan dan pembenaran Yesus yang telah ditentukan sebelumnya, dan perlu (Mrk 8:31; 10:45).
Bergulirnya kisah Markus tentang Yesus menurut para penafsir berpusat pada istilah “rahasia” (misteri). Kata ini hanya digunakan satu kali saja, yaitu Mrk 4:11, dalam bentuk tunggal, dan isinya adalah kerajaan, rahasia umum bahwa pemerintahan Allah kini mendobrak masuk dalam kehidupan manusia dengan menjungkir-balikkan nilai-nilai kemanusiaan yang berlaku. Menurut Markus, pengertian yang terkait dengan identitas asli Yesus tetap dirahasiakan selama masa hidupnya, meskipun setan dan orang yang kerasukan setan mengetahuinya (Mrk 1:24; 3:11; 5:7); Yesus memperingatkan agar tidak menceritakan perbuatan-perbuatan-Nya yang kuat-kuasa dan mengungkapkan identitas-Nya (Mrk 1:44; 3:12; 5:43; 7:36; 8:26, 30), suatu perintah yang terkadang dilanggar (Mrk 1:45; lih. Mrk. 5:19–20). Lebih lanjut, Yesus mengajar melalui perumpamaan, yang oleh Markus disajikan sedemikian rupa sehingga mereka yang berada “di luar” kerajaan tidak memahaminya, melainkan hanya dipahami mereka yang telah dikaruniai pengertian oleh Allah saja.
Tafsir Injil Markus
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16