![](https://cakrawala.org/wp-content/uploads/2023/04/pilatus.jpeg)
Pontius Pilatus adalah Prefek atau gubernur Roma yang kelima di Yudea, antara tahun 25-36 M. Waktu ia menjadi gubernur terjadilah pengadilan dan penyaliban Yesus dari Nazaret. Apa yang kita ketahui tentang Pilatus terutama berasal dari Flavius Yosephus, Philo, dan Perjanjian Baru. Rujukan-rujukan dari para penulis klasik (misalnya Tacitus, Ann., 15.44) pada umumnya merupakan catatan singkat yang berkaitan dengan kematian Kristus. Kendati berbagai sumber ini, kisah hidup Pilatus tidak begitu banyak diketahui.
Pontius Pilatus seorang dari lapisan ekuestrian. Sekitar tahun 25 atau 26 ia ditugaskan oleh kaisar Tiberius menjadi prefek Yudea. Dengan segera ia dikenal karena kekejamannya dan sikapnya yang tidak menentu, yang menjadi warna masa pemerintahannya. Menurut sejarawan Flavius Yosephus (Ant., 18.55; B.J. 2.169) ketika tinggal di Yerusalem ia segera bertentangan dengan orang Yahudi karena mengibarkan pataka [di benteng Antonia yang letaknya di dekat Bait Allah dan lebih tinggi dari Bait Allah] yang bergambar kaisar– suatu hal yang jelas melanggar larangan Yahudi mengenai gambar orang. Suatu delegasi petinggi Yahudi melakukan perjalanan ke Kaisarea [berdemonstrasi] menyampaikan petisi agar pataka itu diturunkan; sesudah lima hari ia membolehkan pasukannya menghukum banyak orang di dalam kerumunan protes, namun pada hari keenam, dengan hati-hati ia memerintahkan agar pataka itu ditarik dari Yerusalem dan dikirimkan ke Kaisarea. Di waktu yang lain ia menggunakan dana dari perbendaharaan Bait Allah untuk pembangunan aquaduk saluran air ke Yerusalem (Yosephus, Ant., 18.60; B.J 2.175); suatu proyek untuk kepentingan praktis, tetapi orang Yahudi meledak marah dan membuat huru-hara sehingga banyak darah mengalir ketika Pilatus menggunakan pasukan yang menyamar untuk memadamkan kerusuhan. Ada yang menduga kejadian itu merupakan pembantaian yang disebutkan dalam Luk 13:1-2. Pada tahun 36 akhirnya ia bertindak kelewatan dengan menewaskan banyak orang Samaria yang berkumpul di kaki gunung Gerizim. Orang-orang Samaria mengirim suatu delegasi kepada gubernur Roma di Siria, Vitelius, yang memerintahkan Pilatus untuk menjawab tuduhan [di hadapan kaisar]. Marcellus dikirimkan ke Yudea untuk menggantikan Pilatus (Yosephus, Ant 18.85-89). Pilatus sedang dalam perjalanan ke Roma ketika kaisar Tiberius mati pada tahun 37, dan bagaimana kelanjutannya tidak diketahui. Eusebius menyatakan bahwa Pilatus dipaksa bunuh diri oleh kaisar Gayus Caligula sesudah tahun 37 (Hist.Eccl); di pihak lain suatu tradisi Timur menyatakan bahwa ia lalu bertobat menjadi penganut Kristen.
Injil-injil menekankan sikap Pilatus yang gamang mengambil keputusan dan kekejamannya (Mat 27; Mrk 15; Luk 23; Yoh 18-19; bdk Kis 3:13; 4:27; 13:28; 1 Tim 6:13). Keempat penginjil menunjukkan sikap Pilatus yang menganggap Yesus tidak bersalah, dan bagaimana ia berusaha untuk membebaskan Yesus dengan menawarkan kepada rakyat pilihan siapa yang mereka ingin agar ia bebaskan, Yesus atau Barabas si pembunuh. Matius saja yang menceritakan bahwa isteri Pilatus mengingatkan suaminya agar jangan melakukan apa-apa pada “orang benar itu’ (Mat 27:19) dan bahwa Pilatus cuci-tangan di hadapan kerumunan orang (Mat 27:24). Yohanes menggambarkan ancaman para pemimpin Bait Allah yang mendesak Pilatus agar menghukum mati Yesus (Yoh 19:21). Tanya-jawab antara Pilatus dan Yesus juga disampaikan lebih rinci oleh Yohanes, sehingga kita lihat Yesus mengendalikan percakapan dan menyampaikan ajaran tentang Kerajaan Allah – yang membuat Pilatus sinis, karena tidak bisa memahami ajaran Yesus tentang Kebenaran (Yoh 18:33-38). Pilatus juga mengambil langkah yang tidak lazim ketika mengizinkan jenazah Yesus diserahkan kepada Yusuf dari Arimatea (mayat para terpidana mati biasanya dilemparkan begitu saja ke suatu jurang atau di pekuburan umum) dan memerintahkan penjagaan di makam Yesus (Mat 27:57-66).
Pilatus menjadi tokoh utama dalam berbagai cerita legenda dan tulisan apokrif, termasuk Kisah Pilatus (Acta Pilati) dan Kematian Pilatus, yang mengisahkan percobaan bunuh diri Pilatus (kisah yang tidak bisa dipercaya) dan kemudian pertobatannya. Hingga pada tahun 1960-an Gereja Ortodoks Abesinia merayakan 25 Juni sebagai pesta penghargaan bagi Pilatus, dan tanggal 27 Oktober untuk isterinya, Procula.
Lihat Juga: Yudas Iskariot