Yunus
Bahasa Ibrani, artinya “merpati”. Nabi kecil yang kelima dan tokoh utama dalam kitab Yunus (lihat di bawah Yunus, Kitab). Nabi Yunus berasal dari Gat-heper di Galilea, putera Amitai (2 Raj 14:25). Ia hidup pada zaman pemerintahan Yoas (sekitar 798-782 SM) dan Yerobeam II (793-753 SM), raja Israel. Hanya sedikit saja yang kita ketahui tentang nabi Yunus ini sebelum dia ditugasi oleh Allah seperti yang diceritakan dalam kitab Yunus; 2 Raj 14:25 merupakan satu-satunya petunjuk tentang dia di dalam Perjanjian Lama di luar kitab Yunus. Kitab Yunus mengisahkan b agaimana Yunus mendapat tugas dari Tuhan supaya pergi ke kota Asyur Niniwe dan menyatakan kehancurannya karena kejahatan nya. Kita dipanggil untuk menyampaikan nubuat itu dan menyerukan pertobatan. Tetapi Yunus seorang patriot Israel yang membenci Asyur, musuh bebuyutan Israel. Ia lari sejauh mungkin ke tempat yang berlawanan arah, berlayar dari Yope (Jaffa) ke Tarsis. Di laut, badai menerjang dan para pelaut yang merasakan adanya seseorang yang membawa kutuk celaka, membuang undi untuk menemukan sumber petaka. Dan undi itu jatuh pada Yunus, yang mengaku dan meminta para pelaung supaya membuang dirinya ke laut supaya terbebas dari kutuk celaka itu (Yun 1:1-16).
Tuhan mengirim seekor ikan besar yang menelan Yunus dan menyelamatkannya dari tenggelam (Yun 1:17). Dalam suatu momentum kritis yang luar biasa dan ekstrem, Yunus berseru kepada Tuhan dan menyanyikan mazmur (Yun 2:2-9). Seruannya didengar dan sesudah tiga hari ia dimuntahkan ke pantai oleh ikan itu (Yun 2:10). Setelah membebaskan Yunus dari laut, Tuhan mengulangi lagi perintahNya agar Yunus pergi ke Niniwe.
Kali ini Yunus patuh. Ia pergi ke Ninive dan memperingatkan rakyat akan bencana yang akan datang. Yunus terguncang ketika rakyat dan raja benar-benar percaya kepada pesannya dan bertobat mengenaikan pakaian duka dan abu. Karena kesungguhan tobat mereka, Tuhan membatalkan hukuman bencana atas mereka (Yun 3).
Marah karena Niniwe, musuh yang dibenci Israel diselamatkan, Yunus mengeluh pada Tuhan. Ia membuat sebuah pondok di sebelah timur kota “menantikan apa yang akan terjadi pada kota itu” (Yun 4:5).
Di sini Tuhan menyiapkan suatu petunjuk praktis untuk Yunus. Tuhan mengirimkan suatu tanaman (sejenis pohon castor oil plant, atau tanaman ricinus communis, [Jarak], yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang lebar) hingga menaungi Yunus dan menyenangkannya. Tetapi dengan segera Tuhan mengirimkan ulat yang menyerang tanaman itu, hingga keesokan harinya layu dan sekali lagi Yunus mengeluh kepada Tuhan. Lalu Tuhan mengecam Yunus karena mementingkan diri sendiri: ia mengeluh demi sebatang tanaman yang layu dan serentak dengan itu mengharapkan agar Tuhan jangan menaruh iba pada pertobatan beriburibu rakyat di kota (Yun 4).
Yunus disebutkan beberapa kali di dalam Perjanjian Baru (Mat 12:41; Luk 11:32). Yesus merujuk waktu ketika Yunus berada di dalam perut ikan sebagai tipologi dari pemakaman dan kebangkitan Nya sendiri (Mat 12:39-30; 16:4; Luk 11:29-31). Yunus sering dilukis dalam perut ikan di katakomba-katakomba sebagai tipologi Kristus. Suatu tradisi yang disimpan melalui Santo Hieronimus (Comm.Jon. Prol) menyatakan bahwa Yunus adalah anak seorang janda dari Sarfat yang dihidupkan kembali oleh nabi Elia (1 Raj 17-24).
Yunus, Kitab
Kitab nabi kecil yang kelima, berisi suatu cerita tentang kerahiman Tuhan yang pesannya adalah bahwa Tuhan menghendaki pertobatan segala bangsa. Tokoh utamanya, Yunus, adalah seorang nabi yang ogah-ogahan; ketika dipanggil Tuhan untuk memperingatkan orang Asyur yang kafir mengenai hukuman Tuhan, ia berhasil menyelesaikan tugas perutusannya itu dengan sukses, tetapi ia juga marah kepada Tuhan yang peduli kepada bangsa lain di luar Bangsa PilihanNya.
I. PENGARANG DAN WAKTU PENULISAN
Kitab Yunus tidak memberi petunjuk mengenai pengarangnya. Bisa saja Yunus sendirilah pengarang kitab itu, atau setidaknya yang menjadi sumber ceritanya, tetapi kitab itu tidak menggunakan pola narasi orang pertama (Aku), dan para ahli pada umumnya tidak setuju dengan pendapat itu. Banyak ahli berpendapat bahwa kitab ini dituliskan sesudah masa Pembuangan, walaupun ada sebagian yang lebih condong lebih dini dari masa itu, mungkin dalam abad kedelapan SM; yang lain lebih condong mematok kemungkinan kitab itu dituliskan selambat-lambatnya pada abad ketiga SM. Dalam Yun 3:3 penulis berbicara tentang Niniwe dalam bentuk kalimat masa lampau, yang menunjukkan bahwa waktu penulisannya adalah sesudah Niniwe dihancurkan pada tahun 612 SM. Pesan buku – yaitu suatu teguran pada bentuk radikal nasionalisme Yahudi yang menyebabkan orang Yahudi memandang bangsa-bangsa lain tidak layak menerima berkat Tuhan – lebih cocok dengan masa persis sesudah Pembuangan, mungkin pada abad kelima.
II. ISI
- Yunus Mangkir Membolos Dari Tugas (Yun bab 1-2)
- Yunus Melarikan Diri dari Tuhan (Yun 1:1-3)
- Kapal dan Badai (Yun 1:4-16)
- Yunus dan Ikan (Yun 1:7-2:10)
- Yunus Melaksanakan Tugasnya (Yun bab 3-4)
- Pertobatan Niniwe (Yun 3:1-10)
- Yunus Marah (Yun 4:1-8)
- Tuhan Mengecam Yunus (Yun 4:9-11).
III. MAKSUD DAN TEMA
Maksud dari kitab ini adalah mewartakan bahwa Tuhan menghendaki pertobatan segala bangsa, bukan hanya bangsa Israel saja. Kerahiman, kasih dan ampunan Tuhan tidak terbatas secara khusus pada bangsa Israel melulu; kerahiman, kasih dan ampunan Tuhan itu ditujukan kepada segala bangsa, termasuk penduduk Niniwe. Melawan kecenderungan bangsa Israel yang ekslusif, kitab Yunus menunjukkan bagaimana bangsa-bangsa lain bisa membuka diri pada kasih dan kerahiman Tuhan yang menyelamatkan, melawankan sikap terbuka itu dengan ketegaran hati dan ketidaktaatan Yunus yang orang Israel. Maaf dan ampunan Tuhan tersedia bagi mereka yang mau menyesal dan bertobat, dan ditawarkan secara universal kepada siapa saja. Namun ini tidak mengurangi status Israel sebagai bangsa pilihan khusus bagi Tuhan. Sebaliknya Yunus merupakan contoh misi perutusan Israel : melayani Tuhan sebagai terang bagi dunia di dalam mewartakan kerahiman Tuhan yang menyelamatkan.
Dengan demikian Yunus mengantisipasi pesan Kekristenan untuk keselamatan segala bangsa dalam Yesus Kristus. Yesus merujuk pada khotbah Yunus untuk memperlawankan pertobatan penduduk Niniwe dengan sikap tidk percaya dari banyak orang Israel dan masa sewaktu Yunus berada di dalam perut ikan sebagai tipologi dari pemakaman dan kebangkitanNya sendiri (Mat 12:39-30; 16:4; Luk 11:29-31).
Apakah kitab ini historis? Para ahli dengan sengit memperdebatkan hal itu. Sebagian mengatakan kitab itu merupakan laporan faktual atas peristiwanya yang terjadi pada abad kedelapan SM. Yang lain menyatakan bahwa kitab itu adalah semacam suatu perumpamaan seperti yang digunakan Yesus ketika mengajar tentang Allah dan jalan-jalanNya. Bagaimanapun, pelajarannya tetap sama, bahwa kerahiman Tuhan disediakan bagi siapa saja – sekalipun musuh bebuyutan kita – dan tugas kita adalah memberikan pesan itu kepada dunia.